Senin, 06 Maret 2017

MOS bukan pengetahuan tapi permasalahan

Nama : Emita dwi Q
NIM : 1403056052
MOS “Bukan Pengetahuan Tetapi Permasalahan”

 Sejatinya setiap orang membutuhkan pengenalan terhadap lingkungan atau orang baru, inilah inti dari sebuah MOS atau sering kita sebut sebagai masa orientasi siswa. Dimana setiap siswa diperkenalkan terhadap lingkungan baru disekolah tersebut. Baik itu perkenalan terhadap sesama siswa baru, kakak kelas, guru ,ataupun karyawan yang ada dalam sekolah. Tak terkecuali pengenalan terhadap kegiatan yang ada di lingkungan sekolah. Setiap tahun dalam ajaran baru pasti ada kegiatan MOS di tingkat SMA ,SMP diseluruh Indonesia untuk menyambut peserta didik baru /siswa baru. Namun kenyatan yang kita ketahui MOS menjadi ajang balas dendam kakak kelas terhadap adik kelas. Bahkan pada setiap MOS  panitia menyuruh peserta untuk melakukan kegiatan yang aneh atau membawa barang-barang  yang tidak ada kaitannya dalam kegiatan MOS seperti membawa cabe sebanyak 7  butir, beras 10 butir dan lain sebagainya. Bahkan ada yang disuruh memakai atribut-atribut yag sangat konyol. Tidak hanya itu kegiatan pembulian juga dilakukan panitia yang katanya untuk menguatkan mental terhadap peserta MOS. Kegiatan lain seperti disuruh meminta tanda tangan panitia sampai menyembahnya, mencari semut, mengelilingi lapangan, membuat surat cinta untuk panitia juga dilakukan. Dalam kasus lainnya ada yang melakukan kekerasan terhadap peserta, bahkan sampai menimbulkan kematian. Peserta pun mengalami ketakutan dalam kegiatan mos padahal seharusnya siswa merasakan kesenangan dan kegembiraan. Tidak hanya para peserta yang merasa terbebani dalam kegiatan mos tapi orang tua para peserta juga. Mereka harus mengeluarkan biaya dan kekhawatiran yang lebih terhadap anak-anak mereka saat kegiatan mos dilakukan. Masa orientasi yang  tidak bersifat edukatif atau bahkan mengarah pada kekerasan dan pelecehan memang tidak dapat dianggap enteng dampaknya. Perpeloncoan buruk yang dilakukan kepada anak dapat menimbulkan trauma kejiwaan. Kegiatan masa orientasi siswa yang sangat buruk mengganggu perkembangan pendidikan disekolah. Hendaknya mos benar-benar menjadi masa pembentukan karakter individu yang sejalan dengan visi dan misi sekolah. Ini bisa dilakukan mulai dengan latihan dan penanaman sikap disiplin diri, tanggung jawab, menggali potensi diri dalam belajar, melatih kepekaan agama dan sosial. Jenis kegiatannya bisa berfariasi sesuai dengan kebutuhan sekolah.  Juga kegiatan MOS meruapakan wadah pembentukan kader-kader generasi penerus bangsa yang berkarakter pengembangan bakat dan minat mereka juga sebaiknyadiberi apresiasi lebih pada masa orientasi.yang wajib dan seharusnya kita persoalkan adalah bagaimana cara untuk mengubah dan membenahi penyelewengan yang terjadi pada masa orientasi kepada tujuan dan gagasan awal terbentuknya kegiatan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar