Jumat, 06 Januari 2017

TRADISI MANTEN TEBU PABRIK GULA PANGKAH KABUPATEN TEGAL


TRADISI MANTEN TEBU PABRIK GULA PANGKAH KABUPATEN TEGAL
Oleh Qosim Nur Syekha 1403056100
Pendidikan Matematika  5C
        Kabupaten Tegal terletak di sebelah utara pulau Jawa atau tepatnya di ujung barat Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Tegal kaya akan budaya dan tradisi yang salah satunya adalah tradisi Manten Tebu Pabrik Gula Pangkah Kabupaten Tegal. Tradisi ini sudah berlangsung semenjak industri tebu mulai beroprasi di pulau Jawa. Pabrik Gula Pangkah terletak di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal yang dibangun pada tahun 1832. Awal mula penggilingan Pabrik Gula banyak memakan korban dari pekerja. Masyarakat sekitar beranggapan bahwa ada Dewa yang menguasai tanaman tebu yang disebut “Dewa Dantin” sehingga sebelum melakukan proses penggilingan tebu menjadi gula terlebih dahulu meminta izin kepada Dewa Dantin. Tradisi tersebut hingga saat ini masih dilakukan untuk mengantisipasi terjadi korban kecelekaan kerja Pabrik Gula Pangkah Tegal.
            Proses tradisi manten tebu dimulai dengan mengarak sepasang pengantin boneka tebu yang ditandu. Kedua boneka pengantin tersebut bernama “Gembong Wuluh” sebagai boneka pengantin laki laki dan “Siti Barokah” sebagai boneka pengantin perempuan. Kedua boneka di dandani layaknya pasangan pengantin yang diarak dari Desa Balamoa sampai Pabrik Gula Pangkah. Arak-arakan diiringi para pegawai pabrik dan warga masarakat sekitar diiringi puluhan pohon tebu, yang merupakan pertanda berawalnya prosese penggilang tebu. Tujuan dari arak-arakan dimaksudkan agar prosese penggilangan berjalan lancar dan menghasilkan gula yang melimpah, sehingga dapat mensejahtrakan kehidupan kariawan pabrik dan masarakat sekitar.
            Jarak yang ditempuh saat dilakukan arak-arakan kurang lebih satu kilometer selain diiringi pegawai pabrik dan warga masarakat diiringi pula kesenian barongan dan jarang kepang, pasangan pengantin boneka juga dihiasi dengan jajanan-jajanan pasar.
  •            Sampai di Pabrik Tebu pasangan boneka diletakan diatas mesin penggiling utama beserta puluhan tebu yang dibawa. Pasangan pengantin boneka yang diletakan diatas mesin utama terbuat dari pohon tebu yang terbaik agar pohon tebu lain yang akan digililing mempunyai kulaitas yang sama seperti pohon tebu yang dibuat pasangan pengantin boneka tebu.
            Sesuai dengan perkembangan zaman tradisi manten tebu sudah mengalami perkembangan yang modern, dulu yang menggunakan alat-alat sederhana kini mengguanakan alat-alat modern sehingga lebih menarik, . mulai dari mesin penggilingan sampai pada proses arakannya sudah sesuai dengan perkembangan zaman.
Beberapa mitos muncul jika tradisi manten tebu dilanggar akan menyebabkan kecelakaan kerja karyawan penggiling tebu, proses penggilingan tebu diyakini  tidak berjalan dengan lancar, dan dikhawatirkan pemasaran tebu tidak melambung tinggi, akan tetapi ada juga anggapan dari beberapa masyarakat yang membantah mitos tersebut karena hidup dan mati adalah kuasa Tuhan.
            Antusias dari masyarakat Kabupaten Tegal sangatlah besar, karena tradisi manten tebu merupakan tradisi yang patut dilestarikan agar tidak luntur oleh perkembangan jaman dan menjadi tradisi yang menarik di Kabupaten Tegal. Pabrik Gula di Kabupaten Tegal hanya ada satu di Kecamatan pangkah sehingga tradisi manten tebu patut dibanggakan dan menunjukan rasa cinta budaya oleh masyarakat Tegal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar